Pertumbuhan UMKM memerlukan berbagai dukungan dari berbagai aspek, yang meliputi aspek regulasi, keuangan, kebijakan, kapasitas sumber daya manusia dan teknologi. Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) produk dan jasa baik dari dalam negeri maupun luar negeri dapat dengan mudah berkompetisi di pasar bebas. Untuk mempertahankan eksistensi produk UMKM dan menjadikan era MEA sebagai peluang selain juga mendapat ancaman, penguatan kapasistas UMKM merupakan salah satu strategi untuk dapat menembus dan bersaing dengan produk dari luar negeri.

Sektor UMKM makin memiliki peranan yang sangat penting dan strategis. Peranan tersebut terlihat pada aspek-aspek peningkatan penyerapan tenaga kerja, pemerataan, pendapatan, pertumbuhan ekonomi secara nasional dengan salah satu komponen pentingnya adalah peningkatan ekspor non migas. Dalam era ekonomi global saat ini, yang dicirikan kuat oleh sifat dunia tanpa batas dan serba kompetisi. UMKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan daya saingnya.

Pertumbuhan sektor UMK yang cukup besar merupakan suatu potensi tumbuhnya sektor industri pengolahan maupun jasa. Di sisi lain, UMKM juga dianggap sebagai penyedia barang dan jasa input bagi perusahaan besar melalu berbagai macam mekanisme diantaranya melalui skema kemitraan. Interaksi timbal balik ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas para pelaku usaha terlepas dari skala usahanya. Disamping itu, kemitraan dengan UMKM yang berproduktifitas tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan besar itu sendiri.

Pertguruan tinggi dengan tri dharmanya dapat berperan mendorong dan memberikan produk-produk inovasi teknologi serta pendampingan bagi pelaku UMKM. Melalui Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Gadjah MAda sejak tahun 2006 telah secara terstruktur melakukan fasilitasi dan kemitraan untuk pengembangan UKM di Daerah Istimewa Yogyakarta.